Kiat-kiat sukses menghadapi Unas antara lain:
1. Mulailah Hari ini
Eh, maksudnya? Gini kan Ujian Nasional udah tinggal 3 minggu lagi
oleh karena itu temen-temen untuk mulai mencicil
pelajaran yang akan diujikan karena bahan yang mesti dipelajari pasti
buanyak sekali.
Pelajaran yang diujikan untuk bidang studi IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) antara lain: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Iggris, Fisika,
Kimia, dan Biologi
Untuk Bidang studi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) antara lain:
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Iggris, Ekonomi, Sosiologi, dan
Geografi.
Kebayangkan ada 6 mata pelajaran yang diujikan dan masing-masing bahannya mulai dari kelas 1 .
Agar lebih Efektif buatlah jadwal belajar pribadi agar semua bahan
yang akan diujikan nanti bisa dipelajari semua terutama bahan dari kelas
XII karena bobotnya paling gede loh.
2. Kurangi Kegiatan yang Tidak Perlu
Maraton dari mal ke mal, shopping, main game online, atau hang out
sama temen-temen pasti merupakan hal-hal yang menyenangkan. Namun sebisa
mungkin kurangi kegiatan semacam ini paling tidak sampai UN berakhir.
Kalo UN udah beres dan Anda dinyatakan lulus silakan bersenang-senang
3. Berdoa
Percaya atau tidak segala sesuatunya diatur oleh Yang Maha Kuasa. Oleh
karena itu jangan lupa untuk berdoa meminta bimbinganNya baik dalam
belajar maupun dalam menghadapi Ujian Nasional nanti.
Selasa, 23 Oktober 2012
meningkatkan praktek kerja industriPelaksanaan praktek kerja industri bagi siswa memperoleh banyak keuntungan. Produk lulusan/siswa akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan akan betul-betul memiliki bekal keahlian (life skills) profesional untuk terjun ke lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupannya dan untuk bekal pengembangan dirinya secara berkelanjutan. Keahlian (life skills) yang diperoleh dapat mengangkat harga dan rasa percaya diri tamatan. Menurut Miraza (2008), pemerintah perlu meninjau ulang kebijakan pendidikan serta penyempurnaan perangkat pendidikan, software ataupun hardware. Disusun suatu kebjiakan pendidikan baru yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan pembangunan bangsa dan negara. Keahlian, keterampilan, dan moral perlu ditekankan pada para lulusan agar para lulusan memiliki sikap kemandirian dan harga diri tinggi.
Meningkatkan teknologi informasi (TI)
Tanenbaum
(1999) mengatakan bahwa pengertian teknologi informasi adalah suatu bidang ilmu
pengetahuan yang perkembangannya sangat pesat. Teknologi informasi sebagai
suatu ilmu pengetahuan sangat luas pokok bahasannya. Teknologi informasi
merupakan ilmu pengetahuan yang mencakup berbagai hal seperti: sistem komputer
hardware dan software, LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area
Network), WAN (Wide Area Network), sistem informasi manajemen (SIM), sistem
telekomunikasi dan lain-lain. Selain itu, SMK perlu bidang teknologi lain
seperti otomotif, elektronika, dan lain-lain. Untuk itu diperlukan arus
informasi yang baik dalam SMK tersebut.
Pentingnya
informasi dalam suatu organisasi sebagaimana dikemukakan oleh Singh A. (2005:
2) bahwa Information system is to provide accurate and relevant information to
users at the right time and at the appropriate level of detail. Berdasarkan
pendapat Singh A tersebut dapat diketahui bahwa sistem informasi berfungsi
untuk menyediakan informasi yang sesuai dan akurat kepada para pengguna pada
saat yang tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan TI dalam
pembaharuan SMK merupakan suatu hal yang mutlak. Dengan adanya TI, SMK dapat
dengan mudah mengakses perkembangan teknologi sehingga dalam proses belajar
mengajar (PBM) selalu aktual.
cara meningkatkan semangat belajar siswa
habrany(1993)
mengemukakan bahwa cara belajar merupakan faktor kunci yang menentukan berhasil
tidaknya belajar. Hal ini sangat penting mengingat siswa SMK disiapkan sebagai
tenaga kerja terampil guna memasuki dunia kerja. Dalam hal ini agar tujuan
tersebut tercapai maka tingkat penguasaan dan keterampilan serta bidang
keahlian lulusan SMK harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
Dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan kejuruan, masalah yang harus mendapat perhatian
adalah masalah cara belajar siswa. Mengingat keberhasilan pencapaian tujuan
belajar tidak hanya semata-mata ditentukan faktor kurikulum melainkan factor
cara belajar yang juga sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan
pendidikan.
Cara belajar
merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya
bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar
mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas
cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara
belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar
yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar [The Liang
Gie (1984)].
Masalah cara
belajar dewasa ini perlu mendapat perhatian karena kualitas cara belajar siswa
SMK cukup memprihatinkan. Sukir (1995) mengemukan bahwa masih cukup banyak
siswa yang mempunyai cara belajar kurang baik seperti belajar dengan waktu yang
tidak teratur (tidak memiliki jadwal), belajar sambil menontonTV atau
mendengarkan radio, melakukan belajar dengan berpindah-pindah, sering terlambat
masuk sekolah, dan hanya belajar pada waktu menghadapi ujian saja.
Buruknya
cara belajar merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar
sehingga menyebabkan menurunnya mutu pendidikan. Slameto (2002) mengemukakan
bahwa faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih cukup banyaknya
siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya meraih prestasi yang tidak lebih baik
dari siswa yang sebenarnya kurang pandai tetapi mampu meraih prestasi yang
tinggi karena mempunyai cara belajar yang baik.
Aspek lain
yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan cara belajara siswa adalah
karakteristik mata diklat yang dipelajari. Setiap mata diklat memiliki sifat
maupun ciri khusus yang berbeda dengan mata diklat lainnya. Menurut Winkel
(1996: 245) dilihat dari segi sasaran belajar karakteristik mata diklat
dibedakan menjadi 1) Menuntut kemampuan pengetahuan, 2) Mengutamakan aspek
sikap, 3) Mengutamakan aspek ketrampilan.
Cara belajar
bukanlah satu-satunya variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar yang
dicapai oleh siswa. Masih banyak variabel lain yang mempengaruhi antara lain
motivasi dan minat belajar, lingkungan, sarana, prasarana, guru, dan lain
sebagainya.
1. Pengertian SMK Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 telah mengatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003). Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Pendidikan kejuruan mempunyai arti yang bervariasi namun dapat dilihat suatu benang merahnya. Menurut Evans dalam Djojonegoro (1999) mendefinisikan bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dengan pengertian bahwa setiap bidang studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja. Mengacu pada pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)